PDM Kota Blitar - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Blitar
.: Home > Direktori Dakwah

Homepage

Direktori Dakwah

Mengkreasi Peradaban Unggul Berkarakter

 

Muhammadiyah telah berkreasi lebih dari seabad, sejak berdirinya 1912 hingga kini. Muhammadiyah telah memobilisasi amal shalih umat Islam dengan empat bidang strategis, yaitu pendidikan, kesehatan, sosial dan dakwah penyiaran. Muhammadiyah dapat eksis sampai kini karena mampu hadir di ruang-ruang yang memang dibutuhkan dan menjadi jantung masalah masyarakat, lewat empat ikhtiar utama di atas. Muhammadiyah memberi bukti dan karya solutif yang nyata secara apik, tidak sekadar retorika.

Ribuan masjid dan musholla, ribuan sekolah dan ratusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, ratusan Rumah sakit, ribuan majelis ta’lim, ratusan panti asuhan dan lain-lain memberi bukti bahwa gerakan Muhammadiyah masih diminati dan dibutuhkan betul oleh masyarakat. Ragam amal usaha tersebut bukannya meredup dan sepi, namun malah diminati, diserbu dan ditunggu-tunggu kehadirannya.

Peradaban (hadharah, civilization) pada dasarnya merupakan totalitas gabungan antara madaniyah dan tsaqofah. Madaniyah menyangkut dimensi materiil peradaban manusia, sedang tsaqofah berhubungan dengan dimensi spiritualnya. Peradaban adalah totalitas pencapaian umat manusia di bidang-bidang sosial, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, arsitektural, pendidikan, seni sastra, budyaa, hukum, dan seluruh prestasi cipta, karsa dan rasa manusia lainnya.

Perlu disadari, jumlah penduduk dunia saat ini mencapai angka 7 milyar, dengan umat Islam dalam kisaran 1,7 milyar. Dewasa ini, umat manusia menghadapi krisis global, atau bahkan krisis peradaban. Misalnya dengan ditandainya krisis energi, krisis ekologi/lingkungan hidup, krisis pangan, krisis finansial-ekonomi, bahkan krisis moral-kemanusiaan. World Bank merilis lebih separuh penduduk Bumi hidup di bawah garis kemiskinan dengan hidup hanya 2 dollar sehari. Tahun 1997 dan 2008 dunia mengalami krisis pangan dan perbankan, 2011 cadangan minyak semakin mengering hingga menyulut krisis (pihak lain menyebut demokratisasi) di Timur Tengah, 2015 perubahan iklim sudah mencapai titik balik, di 2025 diprediksi 2/3 penduduk dunia mengalami kesulitan penyediaan air bersih, hingga diramalkan pada 2100 bumi kita sudah tidak layak huni. Perebutan sumber daya sangat mungkin memicu perang besar.

Tak hanya sampai disini, krisis paling menyedihkan adalah krisis moral-kemanusiaan, karena nyawa manusia menjadi tidak berharga, seperti krisis Bosnia, Chechnya, Darfur, Palestina, Afghanistan, Irak, hingga Libya. Puluhan juta anak manusia mati sia-sia akibat kekejaman si kuat yang melindas habis si lemah.

Agama dalam lintasan sejarah dunia, mempunyai peran paling menentukan dalam membangun peradaban. Agama selalu dirindukan untuk menjadi penyegar spirit dan titik tolak menuju puncak. Konfusius mencapai puncak peradaban dengan kokohnya tembok Cina, puncak peradaban Islam dicapai semasa dinasti Abbasiyah selama 3 abad (abad 8 hingga 11) hingga Renaisans di Eropa. Menurut teori Al-Qur’an, orang mukmin seharusnya menjadi pemimpin, bukan hanya menjadi pak turut. Menjadi imam lil mu’minin dan imam linnaas (QS Furqan 74 dan Baqarah 124). Qur’an juga memerintahkan untuk membangun kekuatan multi-dimensional untuk memenangkan perjuangan fii-sabilillah (QS Anfal 60). Cara mencapai tujuan perjuangan adalah membangun masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, tentu dengan kerja keras dan kerja total atau jihad (QS Hujurat 15, Maidah 35 dan 54, Taubah 24, dll)

Sebuah keniscayaan dan keharusan, kelompok yang dapat membangun peradaban unggul masa depan adalah yang memegang kunci-kunci pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kekuatan ekonomi, perdagangan, perbankan, politik, penegakan hukum, media massa dan memiliki kekuatan intelektual yang unggul. Dan bentuklah pula dengan karakter yang kuat, seperti QS Imron 110: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”


Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website